Mukjizat Terjadi
TUESDAY, 12 JANUARY 2010
Milka
adalah seorang janda beranak tiga yang sehari-harinya berjualan minuman
dan makanan sederhana di sebuah kantin sekolah. Sampai pada suatu hari,
sebuah kejadian yang sangat mengenaskan menimpanya. Ia terlindas oleh
sebuah bis hingga kedua kakinya hancur. Rusuknya pun patah sehingga
menusuk paru-paru dan hatinya.
Kejadian
itu seperti tidak terduga karena tiba-tiba sudah ada sebuah bis yang
langsung melintas di depan matanya dan menabrak Milka sekelebat saja.
Milka terpental dan saat itu dia tidak menyadari kalau sebenarnya tulang
rusuknya menikam levernya, sehingga bagian dalam tubuhnya rusak. Milka
terpental menyerempet ke arah tembok dan terpental masuk ke dalam kolong
bis. Milka terseret dan terlempar sekitar 30 m ke depan.
"Kejadian
itu hari Selasa, tanggal 6 Juni tahun 2006. Saat itu saya mau pergi doa
ke gereja. Saat itu saya mau masuk ke terminal, saya jalan seperti
biasa. Ketika itu sebenarnya perkiraan saya bis itu masih jauh, tapi
tiba-tiba bis itu sudah di depan badan saya dan menyerempet saya. Di
belakang saya ada pagar tembok, saya menempel di tembok, dan bus itu
menyambar begitu kuat ke badan saya. Saya terjatuh di bawah kolong bus,
dan saya terseret sampai ke depan sekitar 30 m. Saya sempat bilang
"Yesus!!", dan sekelebat kepala saya terhindar dari hantaman bis. Saya
kira kalau tidak ditolong Tuhan pastilah kepala saya yang tersambar bis,
mungkin sudah gegar otak dan bisa saja kepala saya hancur. Ternyata
tulang belikat saya sudah putus namun saya tidak menyadarinya sama
sekali. Saya masuk ke bawah kolong bis, terseret beberapa meter dan kaki
saya tergilas oleh bis itu. Saat itu saya antara sadar dan tidak sadar,
ya itu namanya kekuatan Tuhan. Saat itu saya masih bisa berbicara, saya
masih bisa melihat keadaan kaki saya. Kondisi kaki yang tergilas itu
sudah copot, hancur, daging terbelah dua, jadi dagingnya sudah lepas,
jadi seperti terbuka kayak sandal, dan cuma menempel pada ujung jari,"
kisah Milka mengenai kejadian tragis yang dialaminya.
Kejadian
itu spontan membuat semua orang yang melihat kejadian tersebut menjerit
histeris. Mereka sudah mengira pastilah orang yang tertabrak itu
meninggal. Ketika mereka melihat Milka yang terseret, mereka lebih shock
karena daging kaki Milka sudah terlepas dan mengeluarkan banyak darah,
ibaratnya tinggal menggantung di satu bagian sisi jarinya. Sungguh
pemandangan yang mengenaskan.
Puji
Tuhan ada orang yang iba dan membantu Milka dan segera membawanya ke
rumah sakit. Milka langsung mendapat pertolongan di ruang UGD, dan saat
itu dokter mengatakan harus diamputasi. Tapi Milka menolak hal itu dan
percaya bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan dia.
Pupung, adik Milka yang menerima kabar kecelakaan itu tidak dapat mempercayainya. Pupung hanya berpikir, orang kecelakaan kok
masih bisa menelepon? Melalui telepon itu Milka hanya mengatakan kalau
dirinya sudah ditabrak bis dan diseret. Dengan menaiki ojek, Pupung pun
segera pergi ke rumah sakit Pertamina, karena Pupung harus segera
menandatangani surat ijin pengoperasian kaki Milka. Sesampainya di rumah
sakit, Pupung hanya mendapati Milka yang sudah terbaring bersimbah
darah di rumah sakit. Pupung benar-benar tidak habis pikir, bagaimana
dengan kondisinya yang seperti itu, Milka masih bisa menelepon mengabari
keadaannya kepada Pupung dan seorang kakaknya yang lain.
Waktu
semakin mendesak dan Milka pun dipersiapkan untuk dioperasi. Namun
sebelum itu, Milka sempat diperiksa sekali lagi oleh tim dokter yang
menanganinya. Ternyata dari hasil pemeriksaan tersebut, Milka mengalami
luka trauma lain yang tidak hanya membahayakan kakinya tapi juga
nyawanya. Karena dokter curiga dengan pendarahan hebat yang dialaminya,
ada kemungkinan rongga perut atau abdomen Milka juga mengalami luka yang
cukup serius.
Kalau
membayangkan kondisi Milka saat itu, kakinya bagaikan kaki monster.
Benar-benar menyeramkan, sudah tidak ada kulitnya dan yang tampak hanya
gumpalan-gumpalan daging merah saja.
"Secara
teoritis, pilihan terapi terbaik adalah amputasi. Bu Milka ini menurut
kita pasien yang sangat kooperatif, sangat baik, sangat pasrah
menyerahkan hidupnya ke dokter dan juga ke Tuhan," ujar salah seorang
tim dokter yang menangani Milka.
Melihat
keadaan Milka, Pupung sangat sedih. Karena secara manusia, kondisi
Milka sepertinya sudah tidak ada harapan lagi. Dokter sendiri hanya bisa
menyarankan Pupung untuk mendoakan Milka. Karena hanya doa yang bisa
menyelamatkan, karena dengan kondisi seperti ini, Milka seharusnya sudah
meninggal dunia.
Operasi
penyelamatan berhasil. Milka telah berhasil melewati masa krisisnya.
Saat menjaga sang kakak, Pupung teringat akan mimpinya. Beberapa malam
sebelumnya Pupung bermimpi ia sedang membasuh kaki seseorang sampai
bersih, tapi Pupung tidak tahu kaki siapakah itu. Namun saat di ruang
UGD, Pupung yang sedang teringat mimpinya sadar bahwa di dalam mimpinya ia sedang membasuh kaki kakaknya sendiri.
Saat
mengevaluasi kaki Milka, dokter menemukan sesuatu yang luar biasa.
Ujung-ujung jari kaki Milka memerah. Tim dokterpun semakin optimis kalau
memang kaki Milka masih bisa diselamatkan. Dan tuntunan Tuhan tidak
berhenti sampai di situ. Saat tagihan rumah sakit selama Milka dirawat
di rumah sakit hampir mencapai 120 juta, Pupung bingung darimana mereka
bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Namun Tuhan sudah mengatur semuanya.
Ada sumbangan dari gereja 70 juta, dan keluarga juga menjual rumah
sampai akhirnya seluruh biaya yang dibutuhkan dapat terlunasi. Pupung
benar-benar tidak menyangka bagaimana uang sebanyak itu bisa Tuhan
sediakan tepat pada waktunya. Pupung pun dikuatkan dan ia percaya apapun
yang ia doakan mulai saat itu pasti akan terjadi sepanjang ia selalu
dekat dengan Tuhan.
Iman
Milka terbukti karena selama ini dia tetap mengucap syukur dalam segala
kesakitan yang dia alami. Milka melewati 4 kali operasi, paru-parunya
harus dilubangi karena terendam darah dan juga pemasangan pen.
"Tuhan
yang saya rasakan itu memang luar biasa. Setiap hari jam 6 sore, dengan
memakai walkman, saya selau bernyanyi "Semua Baik'. Sampai
kadang-kadang sakit di kaki yang menurut dokter bisa tak tertahankan,
namun tidak saya rasakan," kisah Milka mengenang kejadian kecelakaan
yang dialaminya.
Dari
mukjizat yang terjadi, 2 tahun berlalu semenjak kecelakaan itu terjadi,
Milka telah banyak mengalami kebaikan Tuhan. Terlebih lagi di saat ia
dapat berjalan kembali dengan normal.
"Menurut
kami berdasarkan pengalaman kedokteran kami selama 6 tahun di sini,
kasus ibu Milka merupakan suatu hal yang fantastik. Hanya Tuhan yang
tahu bagaimana mekanismenya sampai bisa selamat seperti ini," ujar
dokter yang menangani Milka.
"Itu
suatu mukjizat. Karena kaki yang seharusnya dibuang, tetap
dipertahankan. Jadi mukjizatnya ada dua, yang seharusnya mati tapi hidup
dan hidupnya masih dengan kaki yang lengkap," ungkap dokter Nia yang
juga menangani Milka.
Semua
operasi yang dijalani Milka berhasil dan Milka benar-benar menyadari
bahwa semua karena kebaikan dan campur tangan Tuhan dalam setiap
kehidupannya. Milka tahu bahwa tanpa Tuhan tidak mungkin dia bisa
kembali pulih melihat keadaan yang dideritanya akibat kecelakaan itu
demikian parah. Sekarang Milka hanya bisa mengucap syukur terharu dan
semakin bertekad untuk setia dalam mengikuti Tuhan karena kebaikan Tuhan
sungguh nyata dalam hidupnya.
"Dia
sangat luar biasa karena Dia sangat baik. Sampai saya bisa pulih lagi,
saya bisa berjalan lagi. Dokter berkata kalau saya akan cacat, tapi
Tuhan berkata tidak," ujar Milka haru penuh ucapan syukur.
(Kisah ini ditayangkan 12 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :
Lani Milka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar