Halaman

Rabu, 08 Mei 2013

LAWATAN TUHAN YANG SANGAT HEBAT SEKALI KE DUNIA - Dr. Owuor

Pada tanggal 4 dan 5 Mei, Nabi Tuhan. Dr. David Owuor menyaksikan bahwa ia mendapatkan sesuatu dari Tuhan mengenai kunjungan atau lawatan Tuhan yang sangat dahsyat yang akan turun ke dunia ini.

Tuhan berbicara kepada Dr. David Owuor, mengenai lawatan Tuhan yang sangat hebat akan turun ke bumi. Tuhan mempersiapkan suatu peristiwa untuk kedatangan Sang Mesias. Dr. Owuor mengatakan bahwa ia melihat suatu cahaya kemuliaan Tuhan yang sangat luar biasa sekali akan turun ke bumi, Surga terbuka dan kemuliaan ini turun seperti angin tornado, pusaran angin, namun lebih besar dari apa yang terjadi di Kisumu. Jadi, ada tingkatan dalam kemuliaan ini, angin tornado bersusun seperti terhubung dengan Surga. Kemuliaan ini akan tiba di pertemuan dimana Dr. Owuor melayani, seperti suatu saluran dan disusul dengan saluran kedua dan seterusnya. Suatu Kemuliaan Tuhan yang sangat luar biasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Jehovah sendiri yang akan datang untuk melawat, Allah Bapa, Allah yang Maha Tinggi sekarang akan datang untuk melawat rumah Tuhan (Hagai 2:9). DIA sendiri yang akan datang melawat gereja. DIA datang melalui kemuliaanNYA yang sangat luar biasa, kemuliaan yang kemilau yang tidak pernah terlhat sebelumnya. Kemuliaan yang datang susul menyusul di satu area, dan tornado yang pertama mengubah segalanya...tidak pernah dilihat sebelumnya.

Tuhan datang untuk menyucikan gereja, dan memisahkan gereja dari dosa seksual yang jahat dan hawa nafsu seksual, kehidupan suam-suam untuk mempersiapkan gereja bagi kedatangan Sang Mesias. Sekali lagi, kemuliaan Tuhan ini terhubung dengan Surga (seperti rantai). Dr. Owuor mengatakan bahwa ia tidak tahu, ketika kemuliaan ini tiba, apakah yang akan terjadi? Tidak tahu apakah ini merupakan kedatangan Mesias itu sendiri??

Tetapi Dr. David Owuor mengatakan bahwa ia melihat kemuliaan ini dalam tingkatan yang tidak pernah dilihat sama sekali sebelumnya.

Biarlah yang bertelinga bersiap mendengarkan suara Tuhan. Shalom.

Hagai 2:9 Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Catatan: Dalam video sebelumnya, Dr. David Owuor mengatakan bahwa ia melihat juga orang orang yang mengambil gambar melalui handphone (hp), iphone dan telepon genggam lainnya. Tuhan mengijinkan kemuliaan ini tertangkap kamera. Dan Dr. David Owuor sempat berkata bahwa ia tahu bahwa rapture sudah sangat sangat dekat sekali.


----------------------------------------------------------------------------------



PENGANGKATAN GEREJA SUDAH DEKAT - By Dr. David Owuor


Tanggal 6 Mei 2013, Dr.David Owuor menyatakan mengenai pengangkatan yang sudah dekat!


Berikut yang disampaikan Dr. David Owuor:

“Kita sudah menyaksikan penggenapan nubuatan pada tanggal 4 Februari 2013 yang sangat akurat yang terjadi 3 bulan setelahnya, yaitu tanggal 3 dan 4 Mei 2013. Kita tahu Tuhan juga menggenapinya dengan akurat mengenai senjata kimia, serangan Israel, juga ledakan besar dan semua tentang serang dari Israel yang menghancurkannya. Saya ingin menyoroti hal berikut kepada para pendengar: pada tanggal 4 Mei 2013 Tuhan berbicara kepada saya dengan luar biasa dan saya menyampaikan melalui Anda (Radio 'Jesus Is Lord') secara global lalu meneruskannya kepada bangsa dan Gereja Kristus. Dan pada tanggal 4 Mei Tuhan menunjukan kepada saya dengan sangat jelas Surga yang terbuka dan kemulianNYA yang turun ke bumi. Dan melalui kemuliaan Tuhan, DIA menghalangi iblis yang ada di hadapan saya. Ketika saya menunjukkan jari saya ke iblis itu, ia lari tunggang langgang dan Kemuliaan Surga turun dari Surga dan menyentuh bumi, suatu kemuliaan Tuhan yang sangat luar biasa. Kita sudah tahu bahwa kemuliaan itu turun seperti tornado, seperti suatu angin puyuh dan berdiri membentuk seperti saluran yang menjulang tinggi sekali mulai dari tanah di bumi sampai ke atas. Dan saya juga sudah memberitahu dengan sangat jelas mengenai lawatan Tuhan ini, bahwa peristiwa ini akan terjadi di bumi ini.

Kemudian pada suatu kesempatan, pada tanggal 6 Mei 2013. Tuhan berbicara lagi kepada saya setelah sebelumnya berbicara 24 jam yang lalu. Tuhan menunjukkan kepada saya, lagi...terbukalah surga dan kemuliaan turun, tetapi kali ini tornado ini tampak seperti gedung bertingkat yang tingginya sampai ke Surga. Tornado kedua ada di atas tornado yang pertama, tornado ketiga ada di atas tornado kedua dan seterusnya...yang terhubung ke Surga. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa saya tidak tahu mengenai apa ini semua, dan saya tidak tahu kapan tepatnya hal ini akan terjadi. Sekarang, kita melihat semua peristiwa mulai digenapi, mulai terfokus dan terpusat kepada Israel, bahkan sekarang nubuatan sedang digenapi.

Saya membaca Amos 3:7: Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Dengan jelas dikatakan Tuhan tidak membuat rencanaNYA tanpa menyatakan kepada nabiNYA saat itu. Cara Tuhan berbicara pada tanggal 4 dan 5 Mei 2013, Kemuliaan yang turun, dan naik seperti tingakatan menuju ke atas sampai ke Surga, sesuatu memberitahu saya bahwa Tuhan sudah mengungkapkan kepada hambaNYA bahwa Tuhan akan menggenapinya. Tetapi Tuhan mengungkapan hal ini: Bahwa pengangkatan gereja sudah dekat! Shalom.


Sumber : Surat Tuhan

Mujizat Luar Biasa Oregon - BAB 4 (Tamat)

BAB IV
Apa Yang Kulihat Selama Aku Mati
Banyak orang di jaman ini, terutama para remaja dan anak muda yang berumur dua puluhan, datang ke pertemuan dan mendengar kesaksian ini, bertanya pada saya mengenai ayat-ayat Alkitab mengenai lautan api. Baru-baru ini, sebuah kelompok anak muda berusia tigapuluh limaan bertanya kepada saya untuk menulis ayat-ayat Injil bagi mereka karena mereka tidak tahu bagaimana mencarinya. Mereka juga berkata, belum pernah mendengar pendeta atau penginjil berbicara akan hal ini, dan kebanyakan dari mereka terkejut ketika tahu bahwa ada tempat seperti yang dibicarakan dalam Alkitab. Mereka sering mendengar kata Neraka, tapi tidak tahu mengenai Lautan Api.
Kenyataannya saya melihat lautan api dan saya berjanji kepada Tuhan bahwa saya akan mengatakan apa yang telah saya lihat, saya merasa siapapun yang membaca kesaksian ini seharusnya juga membaca apa yang Alkitab katakan mengenai lautan api dan tujuan utamanya dan oleh sebab itu dipersiapkan dengan ayat Alkitab ini:
Roma 6 : 23:  Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Dalam Wahyu 1 : 19, Yohanes menerima perintah dari Yesus Kristus, ” Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.” Ini adalah masa lalu, masa sekarang dan masa depan.
Hal yang terpenting disini adalah Yohanes diperintahkan untuk menulis segala sesuatu yang telah dia lihat. Mudah menggambarkan sesuatu yang telah anda lihat. Wahyu 1 : 2: ”Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.” Informasi yang direkam dan dicatat dalam tulisan sehingga tidak akan dilupakan. Wahyu 1 : 11: katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.”
Kita harus ingat bahwa Yohanes berbicara mengenai hal-hal yang telah dia lihat, dan meninggalkan catatan bagi mereka dan generasi masa depan.
Dalam kitab Wahyu 19 : 19-20, Yohanes berkata, ” Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.” Ini merupakan penghukuman terakhir bagi keduanya, mereka tidak akan keluar. Mereka disebutkan setelah masa seribu tahun. 
 
Wahyu 20:10 : ” dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
 
Wahyu 20 : 3 jelas mengatakan bahwa Setan akan dipenjarakan dalam “Jurang tak berdasar” selama seribu tahun dan kemudian akan dilepaskan untuk menipu. (Wahyu 20:3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.)

Ayat 7 dan 8: “ Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. ”
 
Ayat 9 menunjukkan bahwa penghakiman akan datang seperti Sodom di jaman Lot, ” Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka,
Ayat 10 kemudian mengatakan, “ dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” Keduanya akan dilemparkan kedalam lautan api selama seribu tahun tapi mereka masih ada disini sekarang. 
Dan akhirnya ayat 10 menyatakan,”… dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Kemudian dalam Wahyu 20:11-13, kita lihat tahta putih penghakiman besar. 
Ayat 11 menyatakan " Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. "

Ayat 12 dan 13 menyatakan semua orang besar dan kecil yang pernah hidup berdiri di hadapan Tuhan dan mereka dihakimi,”setiap orang “menurut perbuatannya” (Wahyu 20:12-13 " Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. ")

dan ayat 14 dan 15 menyatakan, “Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Juga dalam Wahyu 21:6-8, Yohanes juga menulis perkataan ini:” Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.” Perkataan ini adalah harapan besar bagi beberapa orang dan juga kata-kata yang menakutkan bagi yang lainnya. Sudah selesai – Dia sudah menyelesaikan apa yang bisa Dia lakukan. 
 
Dalam ayat 6 dan 7: “Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.” Tapi di ayat 8,” Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." Tidak ada kesempatan pada hukuman akhir ini. 
 
Roma 6:23 ” Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. ”
2 Tesalonika 1:7-9, “dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, ”
 
Filipus menerjemahkan ayat ini sebagai berikut: “Penghukuman mereka akan selama-lamanya terpisah dari sinar wajah Tuhan dan kemuliaan dan keagungan kuasaNya.
Yohanes melihat lautan api itu. Saya juga melihatnya. Keberadaan tempat seperti itu nyata sekarang, dan Alkitab sangat jelas memberitahukan kita mengapa tempat itu ada. Mungkin perumpaan yang paling baik adalah dalam Matius 13:40-43, ” Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! "
 Diterbitkan oleh CHRIST FOR THE NATIONS
 P.O. Box 24910
 Dallas, TX 75224



Sumber : http://www.facebook.com/pentas.kesaksian

Mujizat Luar Biasa Oregon - BAB 3

BAB III
Satu Hari Yang Tak Terlupakan
Oleh Fin dan Mabel Brocke
Saya pergi ke sisi lembah untuk memetik berry, tapi hujan. Saya berada beberapa yard dari rumah kami ketika saya melihat suami saya datang, berjalan cepat dan memanggil saya dan berkata “Mama, Tommy jatuh dan dia meninggal.”
Masih teringat dalam pikiran saya sampai sekarang, apa yang saya katakan dan apa yang saya rasakan. Saya bertanya,”Kenapa harus Tommy?” dan saya mendengar suara berkata. “Demi kemuliaan Tuhan.” Suami saya berkata,”Saya datang untuk menjemput kamu berdoa.”
Saya pergi bersama dia ke kantor penggilingan. Kami tidak berbicara tetapi kami berdoa sepanjang jalan. Ketika kami tiba di kantor, ruangan itu dipenuhi oleh beberapa orang dan mereka membaringkan Tommy terbungkus dalam selimut di atas meja. Wajahnya dan kepalanya tertutup darah dan tidak ada detak jantung, tidak ada kehidupan. Kami berada dalam kehadiran kematian. Anda dapat merasakannya sebagaimana anda dapat melihatnya.
Para pria yang berada disana mengenal suami saya. Mereka tahu suami saya adalah seorang pendoa dan menjemput saya untuk berdoa. Mereka menunggu sesuatu terjadi. Saya pindah kesisi meja dan suami saya disisi lainnya. Alkitab berkata dalam Yakobus 5:14-15: “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.”
Suami saya mengurapi dia dengan minyak sesuai dengan Firman dan lalu berkata, “Mabel, berdoalah.” Saya meletakan tangan saya di kepalanya dan satu lagi didadanya. Seorang anak muda yang berdiri dekat saya mengambil tangan saya dari atas kepala Tommy dan berkata,”Tidakkah kau lihat kalau disitu dia terluka?” Itu bukanlah doa yang panjang. Kami hanya meminta belas kasihan Tuhan dan membangkitkan dia. Pertama kami melihat kelopak matanya bergerak sedikit; kemudian air mata mulai bercucuran dan dia mencoba untuk bicara. Katanya,”Apa yang terjadi?” Tidak ada yang berkata apapun. Kemudian dia berkata lagi,”Saya tidak sanggup lagi.” Semakin banyak kehidupan masuk kedalam dia dan para pria yang berdiri mengelilingi semakin takjub dan bersukacita. Mereka telah melihat mujizat. Atasan mereka telah menelpon Portland untuk dikirimkan ambulan segera sesudah Tommy jatuh, dan kami tahu ambulan itu akan datang segera.
Ketika sampai di rumah sakit, dia langsung di operasi dan mereka membersihkan luka dikepalanya dan menjahit kulit kepalanya. Tujuh rusuk sebelah kiri patah, mereka juga memerbannya. Kami menunggu lama sampai mereka mengeluarkannya dari ruang operasi. Dia tidak berkata apa-apa, jadi kami bertanya padanya apakah dia merasa kesakitan. Jawabnya,”Tidak”. Mereka membawa dia ke ruang rawat khusus, dan dia minta kepada perawat sesuatu untuk dimakan, dan merekapun memberi dia makan sebelum kami tinggalkan dia kembali ke penggilingan. Suamiku adalah Kepala Insinyur jadi kami harus kembali malam itu.
Saya kembali ke rumah sakit paginya. Para dokter meminta saya untuk tidak tinggal lebih lama, mereka tidak yakin apakah dia akan bertahan hidup. Cukup susah mendengar Tommy berbicara karena dia berbicara sangat pelan. Dia berkata,”Saya punya sesuatu yang akan saya katakan kepada anda. Anda tahu kalau saya meninggal sebentar, tapi saya berada di suatu tempat yang mengerikan. Tempat itu menarik saya kedalamnya dan banyak orang lain juga, tidak ada jalan keluar. Saya melihat paman saya dan teman sekolah saya. Ada lautan api dan saya merasa saya ditarik kedalamnya. Saya ketakutan, lalu saya melihat Yesus datang mendekat kepada saya dan saya berkata,”Seandainya saja Dia melihat saya, Dia akan menyelamatkan saya.”Lalu Yesus melihat kepada saya dan saya mendengar anda berdoa. Ketika saya membuka mata saya, saya melihat anda.”
Saya harus pergi sesudah itu, tapi setelah itu dia memberitahu kami apa yang telah dia lihat. Dia berbicara banyak mengenai lautan api dan orang-orang yang ada didalamnya. Dia bilang, belum ada orang yang masuk kedalam lautan api itu, tapi mereka seperti tahanan yang menunggu dan tidak ada jalan keluar.
Selanjutnya saya melihat Tommy di Jumat malam, setelah bekerja. Kami tidak tahu apa yang terjadi di rumah sakit pagi itu. Ketika kami pergi ke rumah adik perempuan saya di Portland, kami mendengar bahwa dia tidak lagi di rumah sakit dan telah disembuhkan secara instan dan telah meninggalkan rumah sakit sekitar jam 11 pagi itu. Dia berada di rumah sakit selama empat hari. Lalu dia kembali ke penggilingan malam itu dan kembali bekerja pada hari Sabtu.
Minggu malam itu dia bersaksi tentang pengalamannya di sekolah itu. Semua pekerja dan keluarganya hadir pada saat itu. Banyak orang yang tidak dapat masuk ke dalam gedung, karena gedungnya terlalu kecil. Mereka telah melihat mujizat. Sekarang mereka ingin mendengarnya. Syukur kepada Tuhan, karena kami diijinkan untuk menjadi bagian dari hal ajaib yang telah Dia lakukan. Tommy memegang janjinya dan terus bersaksi akan hal ini dan berkhotbah tentang iman dan kelepasan sejak saat itu. Berimanlah kepada Tuhan. Dia tidak pernah gagal pada saat kita percaya.
Thorfin Brocke
Mabel E. Brocke
Ini adalah pernyataan resmi dari Tn J.H. Gunderson, 1703 S.E 16th Avenue, Portland, Oregon:
Saya, J.H Gunderson, berada di Palmer Mill sedang mencari pekerjaan dan mengunjungi Fin Brocke pada tanggal 1 Juli 1924, ketika kira-kira jam setengah dua sore Tom terjatuh dan saya menyaksikan mujizat iman ini terjadi.
Seorang Insinyur Lokomotif yang sedang duduk dalam lokomotifnya melihat Tom jatuh. Dia lari dari lokomotifnya ke ruangan utama untuk memberitahu Mr Brocke apa yang terjadi.
Penggilingan langsung ditutup dan Tn Brocke dan saya dan bersama yang lainnya pergi mencari Tom, tapi dia telah terjatuh ke dalam air, yang dalamnya 10 kaki. Kami kesulitan mencari dia karena airnya terlalu keruh dan kami mencarinya dengan menggunakan tongkat panjang. Setelah beberapa saat, seorang pria memberikan tongkatnya dan saya mulai mencari di dalam air yang dalam karena saya berpikir dia pasti sudah di dasar. Benar saja, setelah beberapa lama, saya mengaitkan di bajunya dan menarik tubuhnya cukup dekat dengan kami untuk mengangkatnya. Dia telah meninggal. Tidak ada kehidupan sama sekali. Kepalanya hancur dan darah dimana-mana.
Ny Brocke dikabari dan turun ke penggilingan. Ketika dia melihat Tommy terbaring diam dan meninggal, dia berlutut dan meletakkan tangannya di kepala Tommy. Darah mengalir di jari-jarinya sementara dia menangis kepada Tuhan untuk memberinya kesempatan dan menyelamatkan jiwa Tom karena Tom bukan seorang Kristen. Ketika dia menangis dan berdoa, saya melihat kehidupan kembali ke tubuh Tom dan dia bergerak untuk pertama kalinya dari sejak kami mengangkatnya dari air. Dia membuka matanya dan bertanya,Äpa yang terjadi?”
Selama ini saya seringkali mengucap syukur kepada Tuhan untuk kesempatan yang diberikan dimana saya dapat melihat seorang mati dihidupkan kembali karena jawaban doa. Saya berdiri di dekat kolam itu paling tidak tiga puluh menit sementara orang lain mencari tubuhnya. Saya menunggu ada gelembung udara atau tanda bahwa dia masih hidup. Dan saya tidak melihatnya. Tidak ada air dalam paru-parunya. Dia tidak bernapas sewaktu jatuh ke dalam air. Salah seorang yang mencari sudah menyerah dan memberikan tongkat pencarinya kepada saya. Saya dorong tongkat itu dalam-dalam dan menyangkutkannya dibaju Tom. Dia pasti sudah hampir ke dasar. Kurang lebih empat puluh lima menit sampai satu jam dari saat dia jatuh sampai Ny Brocke berdoa baginya.
Kesaksian ini dibuat dengan sebenarnya karena saya menyaksikannya. Saya menarik Tom ke permukaan, dan menyaksikan mujizat kehidupan dipulihkan bagi Tom. Saya bersyukur kepada Tuhan apa yang saya lihat hari itu, dan saya bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbicara disini. Hal itu mengubah hidup saya. Inilah kebenarannya.
Julius H Gunderson

Bersambung ...

Mujizat Luar Biasa Oregon - BAB 2


 BAB II
 Kembali Bekerja Di Hari Sabtu
Jumat bukanlah haru yang buruk bagi saya. Sabtu pagi saya telah kembali bekerja di Palmer Mill. Tidak ada seorangpun kelihatannya ingin bekerja di hari itu. Mereka hanya menonton saya bekerja. Setelah beberapa jam, saya berkata kepada mereka apakah mereka mau mendengar kesaksian kesembuhan saya, kita dapat bertemu di sekolah tua tempat belajar mengendarai kuda pada hari minggu malam dan saya akan menceritakan apa yang telah saya lihat dan bagaimana saya menjadi sembuh. Ini menggembirakan para pekerja lainnya, jadi tersiarlah kabar dan kami akan bertemu Minggu malam pukul delapan.
Minggu malam, semakin saya mendekat sekolah itu, tidak berapa jauh dari tempat saya terjatuh, saya melihat kerumunan massa yang besar. Suasana hampir gelap. Saya panik dan hampir lari, tetapi sekali lagi Tuhan menguatkan saya, Kebanyakan dari mereka tidak mengenal saya sewaktu saya maju kedepan dari kumpulan massa itu. Tn Brocke bernyanyi dan berdoa. Waktu bagi saya telah tiba.
Saya gugup dan tidak tahu apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Sewaktu berdiri disana dan saya merasakan pertama kali dalam hidup saya urapan Roh Kudus untuk bersaksi. Urapan ini melingkupi saya seperti awan. Ini adalah urapan yang sama yang membuat saya bisa keluar dari Rumah Sakit Good Samaritan. Urapan yang sama yang membantu saya untuk mengerti kehendak Tuhan untuk pergi dan bersaksi atas apa yang telah saya lihat dan memperingati mereka akan penghakiman yang akan datang dan memberitahu mereka kasih Tuhan bagi manusia,
Setelah tujuh hari dari apa yang terjadi. Ini adalah pertama kalinya saya berdiri dihadapan masyarakat, Saya berdiri di belakang meja guru, Suasana sekitar seperti tersengat listrik, dan saya mulai bersaksi mengenai Hadirat Tuhan memenuhi saya dan bagaimana Roh Kudus memenuhi saya dengan FirmanNya.
Saya bersaksi kepada mereka atas apa yang telah Tuhan lakukan, apa yang telah saya lihat waktu itu kepada orang-orang yang sama yang mencari tubuh saya di danau. Saya tidak tahu mengenai isi Alkitab, tapi Roh Kudus mengilhami saya mengenai bab kedua dan ketiga Nubuatan Nehemia. Pada malam itu, dengan bantuan isi Alkitab, kami dapat mengerti apa yang Roh katakan mengenai hari persiapanNya. Pada waktu itu saya tidak tahu apa yang saya katakan ada didalam Alkitab sampai Tn Brocke mencarinya dalam Alkitab dan ternyata memang ada tertulis demikian. Tentu saja itu merupakan tanda bagi saya untuk lebih lebih lagi dalam pelayanan saya.
Saya ingin menekankan disini mengenai Baptisan Roh Kudus sangat penting bagi setiap orang dalam persiapan pelayanan. Tanpa Dia kita tidak dapat melakukan apa-apa. Dengan Dia, kita dapat melakukan apa saja. Roh Kuduslah yang meyakinkan dunia akan:
Yang pertama dosa; kemudian akan kebenaran dan penghakiman
Yohanes 16 : 8 - 11 - (8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; (9) akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; (10) akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; (11) akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Untuk lebih efektif dalam membawa pesan keselamatan dan kelepasan atas dunia yang hilang, seseorang harus dipenuhi Roh Kudus.
Banyak orang bertanya dari waktu ke waktu, kalau saya masih merasakan sakit kepala atau sakit lainnya yang biasanya mengikuti hasil dari luka semacam itu, saya tidak pernah sakit kepala dalam hidup saya, mata dan telinga saya baik-baik saja. Saya tetap disembuhkan sampai sekarang ini.
Orang yang berperan besar dalam kehidupan saya, tentu saya Fin dan Mabel Brocke. Mereka beriman dan mempunyai keberanian untuk percaya kepada Tuhan atas mujizat yang saat itu diperlukan. Mereka bertindak secara cepat dan merekapun menerima hasilnya dengan cepat pula.
Ada juga Julius H Gunderson, yang menemukan tubuh saya di kedalaman 10 kaki dibawah air ketika orang lain sudah menyerah. Dia terus mencari saya. Tuhan juga memberi upah kepada dia, atas imannya. Tn Gunderson, Fin dan Mabel Brocke menuliskan kesaksian mereka atas apa yang terjadi hari itu dan kesaksiannya disini adalah kata-kata mereka. Tidak satu patah katapun diubah.



Bersambung ...

Mujizat Luar Biasa Oregon - BAB 1


Diterbitkan pertama kali oleh CHRIST FOR THE NATIONS, INC., Dallas, Texas
Dicetak ulang tahun 1976
Diterbitkan kembali tahun 2004

Pendahuluan
Oleh Gordon Lindsay

Saya mengenal Thomas Welch dalam bagian terbesar di kehidupannya. Faktanya, saya bertemu dia setelah mujizat yang mengagumkan terjadi dimana dia hidup kembali setelah dia dinyatakan mati selama satu jam. Bagi beberapa orang, kesaksian Tom adalah luar biasa, tapi sesungguhnya dokumentasinyalah yang luar biasa.

Salah seorang insinyur yang mengoperasikan mesin menyaksikan Tom jatuh dari ketinggian 55 kaki, seketika itu ia membunyikan alarm. Penggilingan besar seketika itu dihentikan dan mungkin sekitar kurang lebih 75 orang pria dikerahkan untuk mencari tubuh Tom, yang terbaring dalam danau yang keruh. Hampir satu jam lewat sebelum mereka dapat menemukan tubuhnya dan membawanya tanpa nyawa dalam kantor penggilingan itu. Mereka menyaksikan Ny Brocke memanjatkan doa belas kasihan dan menangis kepada Tuhan untuk menghidupkan Tom kembali, dan setelah ia berdoa, terlihat gerakan di kelopak mata Tom. Masih dalam terheran-heran, ketika mereka melihat Tom kembali bekerja pada hari Sabtu, enam hari kemudian. Lalu pada hari Minggu malam berikutnya, mereka mendengar kesaksian luar biasa Tom dalam sebuah sekolah rumah kecil (saya juga berada disana). Sama luarbiasanya ketika mujizat instan terjadi di rumah sakit pada hari Jumat ketika tulang-tulang yang hancur tiba-tiba menyatu kembali.

Sesuai kesaksian Tom, dia menjadi seorang kafir ketika membaca buku-buku dalam perpustakaan pamannya, dimana terdapat karya Voltair, Thomas Paine dan Robert G Ingersoll. Pengalamannya di “dunia bawah” menunjukkan kepalsuan filosofi dari pengacara terkenal mengenai doktrin dan kekafiran. Dalam waktu yang singkat disana, dia melihat bahwa roh manusia ada setelah kematian dan mereka yang menolak Kristus harus masuk ke dalam Neraka.

Tidak berapa lama setelah pengalaman ini, saya diubahkan di dalam gereja yang sama, yang di gembala sidangi oleh Dr John G Lake di Portland. Tom menepati janjinya kepada Tuhan ketika dia berada di tempat tidur rumah sakit dimana dia secara ajaib disembuhkan. Setahun kemudian, dia dan saya dan L.D Hall meninggalkan Portland untuk mengabarkan Injil.

Mujizat Luar Biasa Oregon
oleh THOMAS WELCH

Daftar Isi
BAB I - Mujizat Luar Biasa Oregon
BAB II - Kembali Bekerja di Hari Sabtu
BAB III - Satu Hari Yang Tak Terlupakan
BAB IV - Apa Yang Kulihat Selama Aku Mati

BAB I
Mujizat Luar Biasa Oregon

Kesaksian yang akan anda baca adalah nyata dan sedetail-detailnya. Hanya Tuhan yang tahu mengapa ini terjadi kepada saya dan mengapa saya dipilih untuk menjadi saksi dari belas kasihan dan kasih Yesus Kristus di abad ke 20 ini. Saya berhutang budi yang sebesar-besarnya untuk atas apa yang telah Dia lakukan kepada saya dan itu mengapa keinginan saya satu-satunya sekarang ini adalah untuk percaya dan menjadi kudus bagi Dia.

Saya menemukan kepuasan terdalam hidup dalam Kristus dan menjadi saksi bagi penyelamatanNya dan kuasa kesembuhanNya. Sebagaimana Ibrani 13:5-8 menyatakan: “Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Jadi dengan berani kita mengatakan Tuhan adalah Penolongku dan aku tidak takut dengan apa yang manusia lakukan terhadapku. Yesus Kristus tetap sama, kemarin, hari ini dan selama-lamanya.

Saya lahir dan dibesarkan di Alberta selatan, Kanada dan anak tertua dari empat bersaudara. Ayah saya meninggal dunia dan dimakamkan pada waktu ulang tahun saya yang kesebelas. Empat bulan kemudian, ibu saya meninggal dan kami menjadi yatim piatu, untuk dirawat oleh orang lain. Kematian adalah mutlak terjadi. Kematian mengambil seseorang yang kami butuhkan dan memisahkan kami dari orang-orang yang kami sayangi, dan yang tertinggal hanyalah kenangan. Rumah kami tadinya adalah rumah yang berbahagia. Tidak perduli seberapa baiknya orang lain, tidak ada orang yang dapat menggantikan ayah dan ibu kami, terlebih ketika kamu cukup umur untuk mengingat semua tentang mereka yang pasti akan berbeda dari setiap orang lainnya. Saya tidak ingat, kalau orangtua saya pernah berkelahi. Jika mereka berkelahi, mereka tidak akan melakukannya didepan kami. Saya yakin mereka saling mencintai dan saya juga tau mereka mencintai kami anak-anaknya.

Ayah ibu saya, kakek saya adalah seorang guru sekolah dan pendeta Lutheran di sebuah sekolah tua tempat menunggang kuda. Semuanya adalah pelopor dalam arti yang sebenarnya. Sebagai anak-anak, kami mengerti bahwa kata kepatuhan sangat berarti. Konfirmasi dalam Gereja Lutheran kami terima sebagai inti pelajaran kami.

Sewaktu kematian ibu, saya pindah untuk tinggal bersama dengan kakaknya, Paman Sam dan Bibi Julia. Bibi Julia seorang yang baik dan memperlakukan saya seperti anaknya sendiri. Saya selalu bersyukur kepada mereka berdua atas kebaikan dan kasih mereka kepada saya.

Sebagaimana hidup berjalan, segala sesuatu berubah. Tuhan bekerja dengan cara yang misterius. Dalam ulang tahun saya yang ke delapan belas, seorang teman dekat dan tetangga, Fin Brocke dan istrinya meninggalkan Kanada dan pindah ke Portland, Oregon. Ny Brocke sering sakit-sakitan dan mereka berharap perubahan ini dapat membantunya dalam kesehatannya.

Seiring waktu berjalan, kami mendengar keluarga ini menjadi keluarga yang religius dan pergi ke gereja setiap malam, dimana Ny Brocke disembuhkan oleh seorang pendoa dan banyak lagi yang sukar untuk dapat dipercaya, karena saya mengenal mereka.

Ketika masa panen telah selesai, teman saya dan saya memutuskan untuk datang ke Portland dan melihat sendiri apa gerangan yang terjadi. Sebenarnya pada titik ini, Tuhan sudah menuntun langkahku. Tapi karena beberapa alasan, singkatnya, saya mengeraskan hati dan mengkritik segala sesuatu yang berhubungan dengan keagamaan.

Alkitab mengatakan “Allah adalah kasih”. Saya tahu ini adalah benar, dan sangat mungkin, tidak ada kepintaran manusia dapat memahami kebesaran kasih Allah sampai kita hidup di dalamNya di kekekalan. Pada titik ini kehidupan saya diubahkan kearah sesuatu yang selama ini saya coba hindari. Saya dan teman saya meninggalkan Kanada ke Oregon untuk melihat dengan mata kepala sendiri dan pada tanggal 24 November 1923, kami tiba di rumah Brocke di Portland.

Kami melihat apa yang kami dengar adalah benar adanya. Mereka mengatakan bahwa mereka menerima Kristus sebagai Juruselamat dan keadaan Ny Brocke sekarang adalah karena doa dan iman. Mereka benar-benar berubah!

Saya mendengarkan cerita mereka dan terkagum-kagum. Saya seringkali pergi ke Gereja bersama mereka. Saya menyukai pendetanya, Pdt. John G Lake. Dia seorang pengkhotbah yang menakjubkan, bekas penginjil di Afrika Selatan dan seorang pengelana dunia, yang berkhotbah tentang sebuah pesan kasih dan kuasa untuk menyembuhkan dan pengampunan akan dosa, pembebasan atas keterikatan dan kesembuhan sakit penyakit bagi setiap orang percaya. Saya menyukai apa yang saya dengar dan bersuka cita atas apa yang terjadi dalam kehidupan keluarga Brocke, tapi tidak ada satupun dari dalam saya yang meresponi atas apa yang saya lihat dan dengar. Saya mati didalam bagi Roh. Beberapa pengaruh di masa remaja saya telah mengeraskan hati dan pikiran saya. Saya sampai kepada sebuah kesimpulan mengenai Tuhan dan Alkitab, doktrin Lutheran mengenai baptisan anak-anak dst, sehingga saya rasa kalau Tuhan itu ada maka saya bisa sebaik Dia.

Injil yang dikhotbahkan Dr Lake indah dan benar, tapi saya tidak percaya kalau berita injil itu untuk saya. Pengaruh masa lalu saya terlalu kuat untuk diindahkan, walaupun saya mencoba untuk percaya.

Saya tinggal bersama keluarga Brocke selama musim dingin. Dia adalah kepala insinyur di Perusahaan Bridl Veil Lumber di Gunung Larch, tiga puluh mil timur Portland. Itu merupakan sebuah perusahaan tempat gergaji besar uap untuk pemotongan dan penyimpanan kayu, yang memperkerjakan lebih dari 150 orang di berbagai bidang. Keluarga Brocke memiliki tempat tinggal di Portland dan tempat di situ

Tanggal 1 Juli 1924, saya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang insinyur pembantu dengan Ny Brocke. Kejadian yang saya ingin ceritakan terjadi di hari Senin, di hari saya mulai bekerja di tempat penggilingan, jam setengah dua siang. Kami sedang memotong “Jap Squares”, yang dibawa turun melalui sungai dari gunung di sungai Kolumbia di kota Bridal Veil. Aliran sungai yang menyediakan air mempunyai sebuah bendungan diseberangnya sehingga dapat menyediakan air untuk pemanas, kolam penampungan kayu dan saluran air untuk membawa kayu-kayu tersebut ke Bridal Veil, 4 mil di bawah gunung.

Jembatan diatas bendungan ini tingginya 55 kaki dari atas air. Saya pergi ke jembatan untuk merapikan gelondongan kayu yang bersilangan dan tidak bergerak sama sekali. Tiba-tiba, saya terjatuh dari jembatan dan jatuh berguling-guling diantara gelondongan kayu dan jatuh ke dalam danau yang dalamnya 10 kaki. Seorang insinyur yang sedang duduk dalam lokomotif yang sedang membongkar gelondongan kayu melihat saya terjatuh. Saya jatuh mendarat di kepala terlebih dahulu di balok pertama 30 kaki kebawah dan terguling-guling dari balok yang satu kelainnya sampai saya terjatuh ke dalam air dan menghilang dari pandangannya.

Ada sekitar 70 orang pria yang sedang bekerja saat itu. Pengilingan dihentikan dan setiap orang dipanggil untuk mencari tubuh saya, berdasarkan kesaksian mereka. Pencarian berlangsung selama empat puluh menit sampai satu jam, ketika akhirnya saya ditemukan oleh M. J. H. Gunderson, yang mengaminkan cerita ini.

Ini berhubungan dengan pengalaman saya dengan kematian, segala sesuatu dapat saya lihat dan dengar dan lakukan selama waktu para pria ini mencari tubuh saya di kolam.

Saya mengalami kematian di dunia ini. Tapi saya hidup di dunia yang lain. Tidak ada waktu yang hilang. Saya belajar lebih banyak belajar pada jam saya berada diluar tubuh daripada didalam tubuh saya. Yang saya ingat hanyalah terjatuh dari pinggir jembatan. Insinyur lokomotif menyaksikan saya terjatuh masuk ke dalam air.

Yang saya tahu selanjutnya, saya berada di pinggir lautan api yang luas. Tampak kepada saya, seperti yang telah dikatakan oleh Alkitab dalam Wahyu 21:8 “lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang” Ini merupakan penglihatan yang menakjubkan yang dapat dilihat oleh seseorang mengenai penghakiman terakhir,

Saya dapat mengingat lebih jelas dari segala sesuatu yang terlah terjadi dalam kehidupan saya, setiap detail dari setiap kejadian, apa yang saya lihat dan apa yang terjadi selama jam saya pergi dari dunia ini. Saya berdiri agak jauh dari api biru yang bergolak dan berputar. Sejauh mata saya melihat segalanya sama. Lautan api dan belerang. Tidak ada seorangpun didalamnya. Saya juga tidak berada didalamnya. Saya melihat orang lain yang telah meninggal sewaktu saya berumur tigabelas tahun. Satu lagi adalah paman saya yang meninggal karena sakit paru-paru ketika saya berumur tigabelas tahun. Yang lainnya seorang anak laki-laki teman sekolah saya yang meninggal karena kanker rahang yang dimulai dari sebuah gigi yang terinfeksi ketika dia masih anak-anak. Dia lebih tua dua tahun dari saya. Kami masih saling mengenali, walaupun kami tidak berbicara. Mereka juga, mereka hanya melihat dan kelihatan kebingungan dan berpikir, karena mereka tidak percaya apa yang mereka lihat. Ekspresi mereka terlihat bingung.

Pemandangan ini sukar dilukiskan dengan kata-kata. Tidak kata yang tepat untuk menggambarkannya kecuali kami adalah saksi mata sekarang dari penghakiman terakhir. Tidak ada jalan keluar, sama sekali tidak ada, Ini adalah sebuah penjara tanpa ada orang yang dapat kabur tanpa campur tangan Tuhan. Saya berkata kepada diri saya dengan suara yang terdengar. “Jika saya tahu akan hal ini, saya akan melakukan apa saja yang dibutuhkan agar saya terbebas dari tempat semacam ini.” Tapi saya tidak tahu.

Sebagaimana pemikiran-pemikiran ini berpacu dalam pikiran saya, saya melihat seorang pria datang dari arah depan kami. Saya langsung dapat mengenali siapa Dia. Dia memiliki wajah yang kuat, lemah lembut dan penuh belas kasihan. Penguasa segalanya. Dia adalah Yesus.

Sebuah harapan besar muncul dan saya tahu jawaban dari persoalan saya adalah Pribadi yang agung dan luar biasa ini. Dia datang disamping saya di dalam penjara jiwa yang terhilang dan terikat ini. Saya tidak melakukan apa-apa untuk menarik perhatianNya. Saya kemudian berkata kepada diri saya sendiri,”Jika saja Dia melihat kepada jalan-jalan saya, Dia dapat menyelamatkan saya dari tempat ini karena Dia tahu bahwa saya tidak mengerti ada tempat seperti ini. Dia tahu apa yang harus dilakukan.” Dia melewati saya dan kelihatannya Dia tidak melihat saya, tapi sebelum Dia hilang dari pandangan, Dia menengokkan kepalaNya dan melihat langsung kepada saya. Cukup sudah. TatapanNya lebih dari cukup.

Dalam beberapa detik, saya sudah kembali ke tubuh saya. Seperti masuk dari sebuah pintu rumah, Saya dapat mendengar keluarga Brocke berdoa pada menit-menit sebelum saya dapat membuka mata saya atau mengatakan sesuatu. Saya dapat mendengar dan mengerti apa yang terjadi. Tiba-tiba kehidupan datang dalam tubuh saya dan saya membuka mata saya dan berbicara kepada mereka.

Lebih mudah untuk berbicara atau menggambarkan sesuatu yang telah anda lihat. Saya tau ada lautan api, karena saya telah melihatnya. Saya tahu Yesus Kristus hidup selamanya. Saya telah melihat Dia. Alkitab mengatakan dalam Wahyu 1:9-11: Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus”. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."

Dari segala sesuatunya Yohanes melihat penghakiman, dan dia gambarkan dalam Wahyu 20 sebagaimana dia melihatnya. Dalam ayat 10 dia mengatakan: ”dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” Dan sekali lagi dalam Wahyu 21:8, Yohanes mengatakan dia melihat “lautan api dan belerang.” Inilah lautan api yang saya lihat, dan saya yakin akan satu hal, bahwa di akhir jaman semua hal yang buruk dalam alam semesta ini akan dilempar kedalam lautan api ini dan selamanya dilenyapkan.

Saya mengucap syukur kepada Tuhan bagi setiap orang yang berdoa. Saya mendengar Ny. Brocke berdoa bagi saya. Dia berkata,”Oh Tuhan, jangan ambil Tom; dia belum diselamatkan.” Sehingga akhirnya saya membuka mata saya dan berkata, “Apa yang terjadi?” Saya tidak kehilangan waktu; saya pergi ke suatu tempat dan saya kembali. Segera setelah itu, ambulan datang dan saya dibawa ke Rumah Sakit Good Samaritan di Portland.

Saya tiba di rumah sakit sebelum jam enam sore, langsung dioperasi dan batok kepala saya dijahit dengan banyak jahitan. Kemudian saya tiba di bagian rawat khusus. Tidak banyak yang dokter dapat lakukan, hanya menunggu. Saya tidak merasakan sakit dan pikiran saya sangat tenang. Perawat khusus ditugaskan untuk menemani saya. Disitu saya terbaring sampai hari Jumat jam 11:30 am

Selama empat hari dan empat malam, saya tetap berkomunikasi dengan Roh Kudus. Saya mengkaji kembali kehidupan saya yang lama dan segala sesuatu yang telah saya lihat, seperti lautan api, Yesus mendatangi saya disana, melihat paman saya dan teman sekolah saya dan hidup kembali. Hadirat Roh Tuhan turun atas saya terus menerus dan sering kali saya berbicara dengan keras kepada Tuhan. Roh Kudus membantu meluruskan filosofi saya yang salah sampai saya mengerti apa yang terjadi pada saya. Dia menunjukkan bagaimana saya hidup salah di masa lalu, dan membantu saya menyatukannya sehingga masuk akal bagi saya dan mengerti mengapa semua ini terjadi kepada saya. Lalu saya mulai bertanya kepada Tuhan, apa yang Dia inginkan dalam hidup saya, apa kehendakNya.

Hari Jumat pagi, tubuh hancur saya sangat kaku dan saya tidak dapat menggerakannya sama sekali. Dan sekitar jam sembilan, panggilan Tuhan datang. Suara ROH sangatlah nyata. Dia berkata kepada saya,”Aku ingin engkau memberitahukan dunia apa yang engkau lihat dan bagaimana engkau dapat hidup kembali.” Ini adalah keputusan yang berat bagi saya. Saya tidak tahu apa-apa soal ini. Bagaimana saya dapat melakukannya? Saya terbaring di rumah sakit dan hampir tidak dapat mengerakkan tangan kanan saya.

Peristiwa terpenting dalam kehidupan saya telah datang. Saya tidak akan lupa saat-saat mengambil keputusan. Jam 11:30 am, sayapun mengambil keputusan. Saya tidak ragu-ragu. Saya minta perawat untuk meninggalkan saya, tapi dia agak ragu, tentu saja, karena dia tau saya tidak bisa berbuat apa-apa, tapi akhirnya diapun pergi.

Lalu saya berbicara dengan keras di Hadirat Tuhan dan berkata,”Tuhan, kalau ini kehendakMu, saya akan melakukan yang terbaik, tapi saya tidak bisa kalau harus berbaring disini. Engkau harus mengeluarkan saya dari sini.”

Tidak kedengaran seperti sebuah doa, tapi saya berbicara kepada Tuhan dan membuat keputusan yang sungguh-sungguh. Tiba-tiba rasa hangat, perasaan luar biasa seperti angin sepoi-sepoi yang lembut mengalir dari atas kepala saya dimana saya terluka demikian parah dan turun keseluruh tubuh dan ke kaki saya. Saya disembuhkan saat itu dari kepala sampai kaki. Saya langsung berpakaian dengan baju yang ditinggalkan di kamar saya dari minggu lalu, lalu meninggalkan kamar dan terburu-buru menuruni tangga dan sampai ke jalan dalam waktu 6 menit. Si perawat sampai tidak sempat membunyikan alarm.

Saya khawatir jika seseorang melihat saya dan mencoba untuk membawa saya kembali ke rumah sakit, karena kepala saya masih diperban dan saya terlihat menakutkan bagi orang lain, Tapi Tuhan bersama saya. Seorang teman dekat saya, Pete Burness, punya toko lukisan dekat rumah sakit. Saya pernah kesana, jadi saya tahu letaknya, lalu saya cepat pergi kesana. Pete adalah seorang prajurit sewaktu Perang Dunia I. Dia telah belajar berdoa didalam parit. Dia dulu adalah Angkatan bersenjata Kanada dibawah komando Inggris dan telah mendapat penghargaan tertinggi untuk keberaniannya. Yang dia katakan hanya,”Hmm, Saya lihat kamu sudah keluar.” “Ketenangannya” sangat membantu saya. Setelah berbicara dia memberi saya kunci mobilnya dan berkata,”Pergilah ke rumah saya, saya akan naik transportasi umum hari ini. Kamu tidak dapat membayangkan seperti apa kamu saat ini.”

Saya pergi ke rumahnya. Terjadi kegemparan di rumah Pete ketika saya tiba. Ada beberapa orang disana, dan tentu saja mereka tidak dapat mempercayai apa yang mereka lihat ketika saya datang. Akan tetapi, situasi segera menjadi tenang, saya pergi ke kamar Pete untuk melihat seperti apakah saya. Rambut saya dipotong diatasnya dan ada jahitan dimana-mana. Saya melepaskan perbannya dan mencoba menyisir rambut yang tersisa. Sisirnya tersangkut dijahitan dan mulai berdarah. Saya mendengar suatu suara yang berkata,”Kamu tidak sembuh”. Imanku masih diuji. Saya berdiri disana selama beberapa menit melihat diri saya dan saya melihat pisau cukur Pete disana. Saya ambil pisau itu dan memotong setiap jahitan. Tidak ada darah lagi. Saya sudah benar-benar disembuhkan dan itu membuktikan kepada saya.

Saya belajar untuk tetap berpikiran positif sehingga anda dapat berdiri melawan segala masukan negatif yang mencoba melemahkan iman anda pada saat-saat seperti itu. Seringkali pikiran kita mencuri kemenangan supernatural kita. Percayalah kepada Tuhan dan bertindaklah baik anda mengerti atau tidak mengerti.

Setelah membersihkan diri, saya pergi ke pusat kota dan melihat dokter yang merawat saya, Dr Brewer. Ketika saya datang ke dalam kantornya dan diapun terlihat sangat terkejut dan berkata,”Apa yang anda lakukan disini?” saya tidak menjawab karena saya juga tidak yakin juga. Kemudian dia bertanya lagi,”Apa anda baik-baik saja? Bagaimana anda bisa keluar dari rumah sakit?” Jawab saya,”Dokter, saya melarikan diri, mungkin mereka belum tahu kalau saya sudah pergi” Kata dia,”Coba ceritakan kepada saya apa yang terjadi.”

Kata saya,”Dokter, Tuhan sudah menyembuhkan saya dan saya baik-baik saja sekarang.” Dia mendekat dan mendorong tulang iga saya yang tadinya patah dan bertanya,” Sakit?” Jawab saya,”Tidak”. Tidak ada rasa sakit. Kata dia, “Tuhan pasti sudah menyembuhkan anda. Sebab kami tidak bisa. Ini baru empat hari dan biasanya butuh waktu enam minggu sampai dua bulan untuk tulang yang patah untuk sembuh kembali.” Kemudian dia bertanya lagi,”Siapa yang mencabut jahitan di kepala anda?”, kataku,”Saya sendiri”. Saya ceritakan apa bagaimana saya melakukannya.

Saya menceritakan kepadanya bagaimana Tuhan berperkara bagi saya, bagaimana Dia memanggil saya untuk pergi dan bersaksi kepada dunia. Saya kuatir, apabila seseorang bertanya siapa dokter saya dan bertanya-tanya apa yang dokter itu katakan mengenai kesembuhan ini. Lalu saya bertanya kepadanya,”Apa yang akan anda katakan mengenai saya?” Dia hanya menjawab,”Jika anda berkata Tuhanlah yang menyembuhkan anda, pastilah Tuhan yang menyembuhkan anda karena saya tahu kami tidak bisa. Ini baru empat hari.” Saya tidak pernah tahu berapa orang yang pergi menanyakan kepada Dr Brewer akan hal ini, tapi tidak ada seorangpun yang menyangkal kesaksian saya.

Bersambung ...

Indahnya Setuju dengan Tuhan oleh Pdt. Samuel Irawan Santoso

Pdt.Samuel Irwan Santoso, S.Th,MA
Indahnya Setuju dengan Tuhan
Kesaksian nyata : YESUS MELOLOSKANNYA DARI KEGANASAN
STEVAN JOHNSON SYNDROME
Diliput oleh Erna S. Tjandra( (Isteri Korban penyakit)

Sebuah kesaksian dari seorang hamba Tuhan yang memiliki panggilan Tuhan secara khusus dalam hidupnya. Mengajak kita untuk merasakan betapa indahnya setuju dengan Allah dalam segala rencanaNya

Awal Panggilannya.


Pdt.Samuel Irwan Santoso, S.Th,MA demikianlah nama lengkap hamba Tuhan ini yang melayani Tuhan sebagai Gembala sidang di GBI “Aula Rudal” kota Bontang Kalimantan Timur, Pria kelahiran Surabaya 7 april 1973 ini bercita cita menjadi Hamba Tuhan Full Time/sepenuh waktu sejak ia berada di bangku SMA tahun 1990, ia mendapatkan peneguhan bahwa Tuhan memanggil dia secara khusus menjadi pelayanNya, sejak usia 14 tahun ia sudah belajar melayani Tuhan dan berkotbah. dan ketika lulus SMA th 1991 ia langsung memenuhi panggilan Tuhan dengan masuk sekolah Teologi di STT Tawangmangu tahun1991

Di sana ia diproses dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan sehingga karakternya banyak diubahkan Tuhan. Disanalah ia bernazar dengan Tuhan bahwa ia akan menjadi hamba Tuhan secara fulltime melayani dimanapun Tuhan tempatkan. 20 Mei 1993 ia lulus dengan baik di sekolah pembentukan karakter itu dan ia berangkat menuju kalimantan Timur 31 mei 1993 ditempatkan di Kecamatan Mangkupalas Samarinda seberang untuk masa prakterknya dibawah pembinaan seorang gemabla beraliran Pantekosta.

Menolak Kesesakan


Ternyata menjadi hamba Tuhan tidaklah semudah yang dibayangkan pria ini, apalagi hanya menjadi seorang pengerja yang bukan dikota besar.Walaupun selama 2 tahun penuh saat ia menjadi pengerja/fulttimer di gereja tersebut ia banyak diperlengkapi dengan karunia rohani dan penyingkapan Firman Tuhan, hal itu tidaklah membuat ia betah menjadi pengerja karena faktor tuntutan ekonomi yang sedemikian sulit dan terbatas baginya. Kesesakan keadaan sering dia alami dalam masanya menjadi pengerja, Ia berniat untuk part time dan mencari pekerjaan.

Desakan untuk mencari pekerjaan itu makin kuat ketika ia berkenalan dengan seorang gadis cantik asal Samarinda di sebuah pertandingan vocal group di sebuah gereja di Kota Samarinda. Perkenalan makin akrab dan dorongan keinginan untuk bekerja guna mencari penghasilan yang lebih baik makin kuat dalam dirinya.

Ia berdalih mau menggunakan penghasilannya untuk mensupport pekerjaan Tuhan kalau ia sudah bekerja. 2 Kor 5:7 adalah ayat yang telah ia langgar dimana ia mulai hidup dengan melihat dan tidak lagi mau percaya sepenuhnya pada Tuhan.

Akhirnya dengan meninggalkan nazarnya ia mencoba melamar disebuah perusahaan kayu PT Wana Nusa perkasa di kota Samarinda. Dengan berbekal ijazah SMA dan ijazah komputer, serta bahasa Inggris ia meninggalkan pelayanan pada tahun 1995 ia diterima di perusahan kayu tersebut di kota Samarinda sebagai operator radio SSB saja.

Namun keuletan dan kreatifitasnya di bidang komputer akhirnya dalam waktu 5 bulan ia diangkat menjadi kepala adminstrasi produksi log di perusahaan itu. Tentu saja gaji dan penghasilan makin baik sehingga ia bisa membeli perabotan rumah dan menyewa rumah. Ia berpikir bahwa Tuhan senang dengan pelariannya itu., ia lupa bahwa “ada jalan yang disangka lurus namun ujungnya menuju kebinasaan“(Ams 14:12)

Pelayanan merupakan hal yang diabaikan olehnya, ia lebih memfokuskan diri pada pekerjaan dari pada pelayanan, dia akhirnya dapat membiayai pernikahan dengan gadis yang dicintainya Erna Tjandra pada 22 Feb 1996 dan dikarunia seorang putri pada tahun berikutnya. Banyak hamba Tuhan yang mengingatkan dia untuk kembali pada pelayanan menepati nazarnya, namun ia mengabaikannya..

MAUT HAMPIR MENJEMPUTNYA
Kebahagiaan Samuel dan isterinya dikejutkan dengan sebuah badai hidup yang berat dalam hidupnya. Ketika anak pertamanya berumur 2 bulan tepat tanggal 2 Januari 1998 tiba-tiba pemuda tampan ini merasakan sakit yang biasa ia alami yaitu masuk angin, demam, tenggorokan sakit dan mata merah.

Karena ia seorang yang berkedudukan tinggi di perusahaan maka ia mendapat fasilitas pengobatan dari perusahaan sehingga ia memanfaatkannya dengan berobat ke dokter spesialis mata di salah satu dokter mata di samarinda, ketika pelipis mata dipegang oleh dokter mata itu ia berkata “badan Anda demam, saya kasih obat penurun panas bernama paracetamol” kemudian karena keesokan harinya demamnya tak kunjung turun ia pergi sendirian ke dokter umum dan ketika itu sudah timbul bintik-bintik merah pada lengannya dan telapak tangan dan kaki terasa sakit jika memegang/menginjak suatu benda keras terasa sakit/nyeri. Oleh dokter umum tersebut ia diberi obat pembunuh Virus “Zoter 400mg” karena menurut diagnosanya ia terkena infeksi Virus ditambah dengan pamol obat penurun panas. Samuel tidak menceritakan kepada dokter umum itu bahwa ia juga diberi beberapa jenis obat oleh dokter mata. Setibanya ia di rumah ia minum semua obat dari kedua dokter tersebut karena ingin cepat sembuh dan akibatnya sungguh mengerikan karena mencampur sendiri beberapa jenis obat tersebut.

Dalam waktu empat kali minum kira-kira tanggal 6 Januari 1998 mendadak wajahnya menjadi hangus melepuh dan seluruh rongga mulutpun ikut melepuh juga lidah dan kerongkongan diikuti dengan tambah merahnya kondisi kedua matanya. Kulit dada punggung tangan dan sekujur badan ikut hangus melepuh.”

Waktu itu saya menjadi sangat kaget menghadapi jenis penyakit ini, saya masih berusaha mengatasi dengan cara sendiri, segala minuman penyegar dan obat batuk bebas saya minum namun kondisi saya tambah parah.”, ujarnya sambil terharu. Sampai akhirnya 7 januari dia dirujuk untuk rawat inap di RS Dirgahayu Samarinda.

Beberapa dokter menangani penyakit saya dan salah seorang dokter yaitu dokter ahli kulit berkata bahwa Samuel mengidap penyakit Stevan Johnson syndrome (SJS) stadium 3. Dia pasien pertama di kaltim yg terkena penyakit yg tergolong sangat langka pada tahun itu, Sudah banyak pasien di pulau lain (khususnya jawa) yang meninggal karena penyakit ini pada level stadium 2 saja. Suhu badan demamnya waktu itu mencapai 42 derajat Celcius jika dia mengigil itu ranjang di ruang isolasi tempat dia dirawat bergetar kencang.


Isterinya dengan tabah dan setia merawatnya Dan akhirnya pada tanggal 8 Januari tiba-tiba kedua matanya menjadi Buta Total tidak dapat melihat apa-apa, semua nampak putih. Menyadari kondisi matanya buta, dia sempet histeris dan stress di rumah sakit itu dan hampir semua perawat dimarahinnya. Suhu badannya meningkat hingga 42-43 derajat celcius, kadang dia seperti orang step dan bicara yang tidak karuan karena saking panas suhu badannya. Akhirnya dokter di rumah sakit itu berkata sebaiknya dipindahkan ke rumah sakit di surabaya jika ada yang bertanggung jawab bersedia mengantar karena terbatasnya peralatan medis di RS tersebut. Secara Medis nampak sudah tidak harapan.

Puji Tuhan malam sebelum berangkat, hamba Tuhan ini menyadari akan panggilannya kembali, waktu itu dia berdoa dan merendahkan diri lalu memanggil gembala sidangnya yang dulu untuk berdoa minta ampun karena lari dari Tuhan dan berjanji jika Tuhan masih beri kemurahan untuk hidup maka ia akan melayani Tuhan sepenuhnya kembali.,

Akhirnya melalui bantuan seorang gembala sidang GBI di Samarinda Pdt. King Anderonikus, Samuel dibawa diantar ke RS Adi Husada Kapasari di Surabaya melalui penerbangan di Balikpapan.


Dalam kondisi buta dan badan yang melepuh mulai dari ujung kepala hingga telapak kaki dengan bau amis yang luar biasa, Pdt King mengantar ke Surabaya disertai dengan seorang diakennya.

Menurut kesaksian pengantar, waktu di airport, Samuel hendak buang air seni, itu air seni yang mengerikan yang pernah dilihatnya karena sangat berbuih seperti air kapur dan waktu akan naik tangga pesawat berteriak kesakitan karena tangan seorang portir merobek kulit punggungnya yang melepuh karena portir tersebut bermaksud menggendong naik ke kabin pesawat.

Sesampainya di RS Adi Husada Kapasari Surabaya, Pdt Dr Hans Tandra seorang ahli penyakit dalam/internist menanganinya dan beliaupun sangat terkejut melihat kondisi Samuel yang mengerikan seperti itu. Menurutnya dulu ada pasien yang hanya sepertiga parahnya dari Samuel, iapun meninggal dan akhirnya setelah di check up report medis mengatakan kemungkinan hidup Samuel hanya 3 minggu saja. Dokter spesialis mata di Surabaya pun mengatakan bahwa mata Samuel akan buta selamanya karena sudah sangat parah kondisinya, dokter spesialis kulitpun mengatakan bahwa kulit Samuel akan sangat lama dan sulit untuk dipulihkan.

Para dokter itupun tidak memberikan sebutir antibiotik kepada Samuel karena alerginya melainkan memberikan banyak infus/cairan yang dimasukan dalam tubuhnya. Mendengar kematian akan menjemputnya, dia mulai makin merendahkan diri dan memegang kebenaran 2 Taw 7:14 “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Hamba Tuhan ini mulai sadar dan rindu kembali akan panggilannya bahwa ia harus hidup dan belajar setuju dengan Tuhan apapun keadaan dalam pelayanannya.

Dia mulai merendahkan diri dan bersama isteri dan ibu serta tantenya mereka berpuasa rantai untuk minta belas kasihan Tuhan, bahkan Dr. Hans pun hampir setiap pagi pk 04.30 selalu memeriksa dan berdoa sambil menguatkan iman Samuel di ruang isolasi yang sering digelari sebagai ruang penghantar nyawa itu, juga ada seorang ibu yang selalu membesuk dan memberi kesaksian serta menguatkan iman dan membangkitkan semangat Samuel untuk kembali melayani Tuhan dan sampai hari ini Samuel tidak pernah melihat wajah ibu yang baik itu yang telah dengan setia membesuknya setiap hari selama 1 bulan rawat inap itu.

SEMPAT BERTAMBAH PARAH


Dengan merendahkan diri itupun Samuel tidak kunjung mengalamai kesembuhan justru Tuhan makin mengijinkan mengalami parahnya penyakit stevan Johnson syndrome itu untuk menyatakan kemuliaanNya.

Dari putting dadanya mengeluarkan darah yang mengalir bercucuran, hidung, telinga mengalami pendarahan yang hebat, sampai kadang ibu dan susternya bergantian menggunakan Pinset untuk mengeluarkan darah yang kering menyumbat pernafasan hidungnya. Kulit telapak tangan dan kaki tiba-tiba melepuh penuh berisi air sampai suster harus menggunting kulitnya. Yang mengerikan lagi adalah alat kemaluan nya juga turut melepuh dan harus merintis kesakitan jika disuruh berdiri, karena sprei tempat tidurnya mau diganti, tentu saja darah dan kulit sering tertinggal di sprei kasur rumah sakit itu. Hampir setiap pagi jam 9 hingga 11.30 Samuel berteriak teriak kesakitan karena kulit sekujur badan yang melepuh itu diobati lalu diperban dan keesokan harinya dikupas karena harus diganti perban dan salepnya…betapa perih dan sakitnya penderitaan nya waktu itu, isteri yang menjaganya selalu keluar ruangan saat melihat para perawat mengobati kulit suami yang dikasihinya itu. Erangan teriakan kesakitannya sangat memilukan hatinya ”Saya betul-betul mengalami disiplin keras dari Tuhan lewat keganasan penyakit ini yang diijinkanNya menimpa saya, saya lumpuh tidak bisa jalan dan suhu badan saya yang sangat tinggi waktu itu membuat saya kadang sadar dan kadang tidak” ujarnya saat menjelaskan kondisinya. Jangankan makan, minum air terasa pedih sekali dimulutnya hingga berat badan dari 68 kg turun menjadi 43 kg saja. Bicarapun susah dan agak pelan karena melepuh di rongga mulutnya.Kulit kepalanya begitu melepuh dan mengelupas bagai borok-borok kecil, istrinya dengan rajin dan sabar membantu membuang borok kering dikepalanya dengan jarinya.. Sungguh kondisinya sangat mengerikan dan bau yang anyir luar biasa diruang itu, bahkan ada 2 orang keluarganya yang sempet menjenguk di ruang isolasi itu, tiba-tiba shock dan seperti kena angin duduk saat melihat kondisi Samuel sehingga ia harus dikerik dengan remason diruang isolasi itu dan menenangkannya.

Apa itu penyakit Stevan Johnson Syndrome ?
Penyakit ini lazim disebut sebagai penyakit Imun, dan hampir semua orang yang menderita penyakit ini mengalami kulit yang melepuh seperti terbakar dan disebabkan oleh virus yang sampai hari ini belum ditemukan pengobatan secara pasti, di Kenya(Africa) dan Columbia hampir semua orang penderita penyakit ini meninggal dunia. Biasanya penanganannya adalah dengan memberikan banyak cairan/infus masuk ke dalam tubuh untuk mengantisipasi penguapan hebat lewat kulitnya. Disertai dengan panas badan yang sangat tinggi. Pendarahan pada hidung dan telinga dapat terjadi pada kondisi stadium yang tinggi. Pasien di Indonesiapun banyak yang meninggal dunia karena menderita penyakit ini

MUJIZAT TUHAN ITU NYATA
Bapa di Sorga bermurah hati, Dia telah menilik segenap penderitaan terganas dari Stevan Johnson Syndrome yang diderita Samuel. Bahkan Ia telah menilik sebuah hati yang hancur yang kembali dipersembahkan kepadaNya walau disalut dengan tubuh yang membusuk seperti FirmanNya Maz 51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Tuhan berkenan mengamuninya dan menghargai iktiarnya untuk kembali melayaniNya, Dia memberi kesempatan untuknya.. Jumat 23 januari 1998 hari dimana seharusnya Samuel meninggal dunia, Tuhan menyatakan kuasaNya, pagi itu ketika perawat hendak merawat kulitnya dia sangat terkejut karena tiba-tiba kulitnya kering dan sembuh, dan tiba-tiba ia berkata kepada suster ”Saya ini di rumah sakit Adi Husada Kapasari Surabaya ya ??” “Lho Bapak kok tahu?”, jawab suster heran. Lalu Samuel menunjuk dengan jarinya sebuah tulisan berwarna merah yang tertera di sprei kasurnya sambil berkata,”Ini ada tulisannnya!”

Susternya menjadi kegirangan karena mengetahui Samuel sudah dapat membaca, lalu ia berlari memanggil dokter mata dan dokternya sangat heran melihat keajaiban yang terjadi, padahal ia hanya memberi obat mata biasa tanpa operasi dan tanpa antibiotik. Dokter penyakit dalam itupun juga kagum melihat Samuel melewati masa kritis dan dari hasil check medis semua organ tubuh dalamnya seperti liver, ginjal dll didapatinya normal dan tidak mengalami gangguan apapun, itupun sungguh mengagumkan para staf rumah sakit pada waktu itu.

Samuelpun mulai belajar berjalan dan akhirnya ia hanya dengan 2 hari berlatih berjalan, dia sudah bisa mampu berjalan dengan baik. Terpujilah nama Tuhan, saya sebagai isterinya bahagia dan terharu melihat cara Tuhan bekerja. Begitu gembiranya Pdt Dr Hans mengajak Samuel keluar rumah sakit sejenak untuk bersaksi dalam pelayanan beliau di Bethany Manyar 25 januari 1998 sore hari.

Ribuan umat Tuhan yang hadir di gereja waktu itu sangat diberkati oleh mujizat yang nyata di depan mata mereka saat itu. Biaya rumah sakit dan obat yang melambung tinggi karena krisis moneter tahun itu Tuhan juga campur tangan, Tuhan menggerakkan seorang pengusaha di Samarinda untuk menanggung semua biaya yang timbul mulai dari tiket pesawat hingga biaya berobat tersebut, padahal orang itu bukan kristen namun Tuhan bisa menjamah hatinya.

11,7 TAHUN LEBIH HIDUP TANPA AIR MATA
Tuhan memang telah menyembuhkan dan memulihkan kondisi tubuh Samuel, saat ini tanpa obat kulitnya pulih kembali seperti sedia kala dan itu sangat mengagumkan tanpa bekas Tuhan menyembuhkannya, namun Tuhan masih belum menyembuhkan matanya mungkin sebagai peringatan bagi Samuel akan jangan lari lagi dari panggilan atau bisa juga supaya dengan kondisi matanya saat ini Tuhan ingin mempermuliakan namaNya. KedaulatanNya sungguh sangat dijunjung tinggi oleh Samuel. 

Kondisi kedua matanya saat ini ini adalah tidak mempunyai air mata lagi karena kelenjar air matanya sudah tidak bisa memproduksi air mata lagi dan kedua-duanya kabur karena korneanya rusak. Penggunaan kacamata tidaklah berati baginya justru malah mengganggunya. Hampir setiap 10-15 menit sekali setiap hari ia harus hidup ditemani dengan obat mata tetes air mata buatan produksi USA merk Refresh Liquidgel yang dibelinya dari luar negeri(Singapore) dengan harga $24,-/botol dan 1 botol ukuran 30ml digunakan habis dalam 3 hari hanya untuk memberi air mata saja.


Betapa mahalanya air mata kita. Bisa dibayangkan hampir 3 juta rupiah Samuel harus mengeluarkan uang untuk membeli air mata buatan saja. Secara manusia financialnya tidak mungkin mampu membeli obat mata itu, namun 10 tahun Tuhan memelihara matanya dengan menggerakkan orang-orang yang tergerak hatinya untuk menyediakan obat mata atau dana untuk membantu Samuel membeli obat mata itu, dan orang-orangnya selalu orang yang berbeda-beda. Sungguh perbuatan yang ajaib dari Tuhan atas kepedulianNya pada mata Samuel yang memang menunggu saatNya untuk disembuhkan. Dia tetap menyediakan air mata buatan baginya.

Pernah satu kali, persediaan obat matanya habis, ia sudah tidak mendengar goncangan air dalam botol obatnya itu berarti obatnya habis, namun ia memanggil diaken gerejanya dan menunjukan bahwa dari botol yang kedengarannya kosong itu masih menetes air sampai keseesokan harinya kiriman obat mata dari Singapore tiba dan botol itu berhenti meneteskan air mata buatan lagi. 

Pada awal kesembuhan nya 1998-1999 ia tidak dapat membuka kelopak matanya jika terkena pantulan sinar matahari atau cahaya lampu, tidur berbaring telentang juga tidak dapat membuat kelopak matanya terbuka, banyak infeksi yang terjadi di bola matanya. Hampir semua dokter mata terkenal di Jakarta dan Surabaya dan Jogjakarta tidak mampu mengobatinya..

Lewat kondisi matanya inilah Tuhan mempermuliakan namaNya, Dia memberi semangat hidup untuk melayani, tekadnya untuk tetap melayani dengan kondisi cacat matanya tidaklah pudar. Ia makin semanagat dan terus berkarya bagi Tuhan di ladang Tuhan. Melalui seorang hamba Tuhan John Hartman yang pada tahun 1999 melayani di Balikpapan dalam sebuah KKR ia bernubuat bahwa Tuhan akan menyembuhkan matanya perlahan-lahan dan memang itu terjadi saat ini. Tahun 2000 Tuhan menjamah selangkah lagi pada bola matanya, Ia mulai dapat melihat sinar matahari dan cahaya yang menyilaukan bahkan saat telentangpun ia bisa membuka kelopak matanya dengan cara Tuhan ajaib.

Walau dia sat ini TIDAK dapat melihat dengan jelas kurang lebih dari dari 1 meter saja dan hanya bisa melihat dengan detail warna dan bentuk tak lebih dari 20 cm. Sampai hari ini dia masih agresif menjalani hidup dengan mata kornea kabur tidaklah membuat dia menyerah.

Dalam kondisi matanyanya yang kabur itu ia meneruskan kuliah S1 teologinya di STT Duta Panisal Jember dengan seperangkat alat bantu seperti teleskop, kaca pembesar dan begitu susah payahnya ia mengikuti kuliah dan mengerjakan tugas kuliah, namun ia tetap gigih dan akhirnya 17 maret 2007 lalu ia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Ia dengan kondisi mata seperti itu saja membaca pun sangat susah karena tak bisa menggunakan kacamata baca namun ia telah berhasil juga menyelesaikan study Magister dibidang Biblical Strata-2 nya dengan nilai memuaskan juga. 


Kemudian ia juga sukses meneruskan study penggemblaan dan penginjilan di Haggai Institute Hawaii USA, walau sendirian ia berangkat, namun Tuhan menyertainya. Inilah kisah hidupnya yang unik, yang sukar diterima oleh akal sehat, bagaimana mungkin orang cacat setengah buta bisa menjalani perjuangan hidup seperti itu ... itulah kemampuan Tuhan dalam hidupnya yang perlu kita teladani sebagai orang yang punya mata sehat.

Walau air mata tak punya dan kornea yang kabur, hanya SEMANGAT yang tinggi dan tekad melayani Tuhan, Samuel selalu mengalir dalam hatinya sukacita dan ucapan syukur yang tak terhingga pada Tuhan yang dilayaninya, ia tetap bersikap seperti orang yang punya mata normal, ia melakukan apa saja yang orang bermata sehat lakukan seperti setir mobil di siang hari, olah raga bulu tangkis, tenis meja, kuliah, melayani, travelling ke beberapa kota dan negara-negara, terkadang sering sendirian ia melakukan dengan Tuhan.

BERKAT YANG MELIMPAH TUHAN NYATAKAN
Setelah sembuh dari sakit itu, ia berada dalam pembinaan sebuah gereja GBI Jl S.Parman di Samarinda oleh Pdt DR King Anderonikus dan setelah 8 tahun ia di sana, sekarang ia dipercayakan menggembalakan sebuah gereja cabang yang dirintisnya sejak tahun 2003 di Bontang sebagai gembala sidang.


Banyak yang Tuhan kerjakan bagi Samuel selama ia disembunyikan dalam tabung panah Tuhan dari tahun 1998-2003, selama 5 tahun Tuhan mendidik dan kembali hamba Tuhan ini mengalami perjumapaan dengan Tuhan sehingga menguatkan kehidupan dan karakternya. Tuhanpun mempercayakan pelayanan misi keliling di beberapa kota seperti di Pedalaman Kaltim, Berau, Surabaya, Jember, Situbondo, Sidoarjo, Bandung, Sumedang, Jakarta, Semarang, Jogja, Solo, Palu, Menado, Meda, Rantauprapat Sum-ut, Pekan baru, Batam, Ujung Pandang dan kota lainnya bahkan sampai keluar negeri, seperti: Singapore, Malaysia, Thailand, Bahrain, Korea Selatan, Honglong, China, Amerika Serikat, Mexico, Canada dan beberapa negara lainnya. Semua pelayanan yang dipercayakan itu dijalani dengan rasa syukur dan sukacita walaupun kondisi matanya yang kabur dan tak punya air mata yang sebenarnya tak memungkinkan untuk travelling namun itu semua dirasanya bukan kendala baginya. Dengan SEMANGAT HIDUP yang gigih kini ia melayani Tuhan kemanapun Tuhan suruh pergi.

Bahkan Tuhan juga mempercayakan kepadanya seorang putri kedua yang lahir bagi dia dari isterinya yang lahir baginya 31 mei 1999 hal inipun mengagumkan banyak orang padahal secara manusia tidak mungkin dia bisa memiliki anak. Itulah kedasyatan yess yang ia layani. (yah walau ada orang-orang yang sinis dengannya dengan semangat hidupnya itu, Samuel dibilang pura-pura buta...) Namun Samuel tetap berkata "Biar Tuhan saja yang tahu"

Bukan hanya itu Tuhan juga kini memberkati dia dengan rumah yang bagus di Samarinda dan juga mobil yang Tuhan berikan kepadanya dengan caraNya yang ajaib pada th 2007 yang lalu, yang luar biasa lagi Tuhan telah menggerakkan seorang ibu di Surabaya, seorang ibu yang sederhana namun mampu mempersembahkan sebuah rumah di komplek Prambanan Resident Surabaya bagi Bapak Samuel dan proses penebusan akte jual beli sertifikat dan biaya lainnya telah Tuhan tolong dengan ajaib sehubungan rumah itu.

Rumah senilai 1,2 Milyar telah Tuhan sediakan secara ajaib bagi hamba Tuhan ini. Apa yang dia kuatirkan dulu tentang apa yang harus dia makan, minum dan pakai sehingga karena kekuatirannnya ia terpaksa lari dari Tuhan, kini Tuhan Yesus telah menyediaannya bagi dia dengan caraNya yang ajaib sehingga berkat yang dia terima dari Tuhan kini jauh lebih besar dibandingkan dulu waktu ia lari dari Tuhan.


Kini dia bersama isteri dan kedua putrinya tetap melayani sebagai gembala jemaat di GBI Aula Rudal (GBI Keluaga Imamat Rajani) Bontang Kaltim. Dengan segala kesederhanaan pelayanannya, mereka tetap bertahan di kota itu. Sungguh Allah kita tidak pernah berhutang pada umatNya. Penyesalan sempet ada dalam hatinya ,”Coba kalau saya dulu tidak lari dari panggilan Tuhan, mungkin saya tidak harus mengalami bayar harga seberat itu dan kehilangan pandangan mata saya seperti saat ini, namun syukur pada Allah lewat ini semua saya bisa belajar untuk mengenal dan mempercayai Yesus sebagai majikan dan Tuhan saya”’ tukasnya pada saya.

IMPARTASI KESEMBUHAN ILAHI
Tuhan memang belum menyembuhkan secara total kondisi kedua belah matanya, namun kini Tuhan sedang memakai dia untuk suatu pelayanan kesembuhan di banyak tempat/gereja baik di Indonesia atau di luar negeri. Banyak orang sakit, tuli, buta, lumpuh, sakit ginjal, tumor, diabetes, dan berbagai penyakit lain yang Tuhan sembuhkan dengan memakai hidupnya.. Baginya merupakan suatu kehormatan karena Tuhan bersedia menerima keberadaannya dan masih berkenan memakai dia untuk tugas pelayanan di akhir zaman ini. 

Sungguh bagi Dialah segala pujian hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya.. Kesaksian ini dapat disimak di www.youtube.com dengan searchnya anda ketik dengan: “kesaksian samuel” juga “pengantar kesaksian” atau www.gbigraceful.blogspot.com. Jika ingin diberkati oleh kesaksian ini dan pelayanannya dapat menghubungi langsung di 08125549996 atau email: samuel7april@yahoo.com dan sansan7april@gmail.com atau HP +62817338773

Demikianlah kesaksian ini, kami mengharap lewat kesaksian ini kita sebagai umat percaya belajar untuk setuju dengan Tuhan dalam apapaun masalah/keadaan yang kita alamai dan jangan mencoba untuk lari dariNya. Kasih setiaNya cukup bagi kita untuk melihat kuasayaNya yang nyata memelihara kita sampai akhir zaman.
Lihat video kesaksiannya di sini
 
 

Kesaksian - Saya melihat Yesus oleh Afshin Javid


Kesaksian AFSHIN JAVID ...
I Saw Jesus ...

Wahyu 1 : 8 - Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.

Tidak ada paksaan untuk mengikut Yesus Kristus. Setiap manusia bebas memilih kepada Tuhan mana dia ber-kiblat. Apa yang baik dan benar bagi manusia tersebut, dia sendiri yang menentukan.

Aku lahir di bagian Selatan Iran, di kota bernama Abadan, dari keluarga Muslim Shiah. Kakekku adalah seorang imam, dan dia punya 19 anak, dan 84 cucu. Dia tentunya harus memilih penggantinya untuk mengajar Agama kami bagi generasi penerus.
Beberapa kali aku mengalami kecelakaan di mana aku seharusnya mati terbunuh, tapi aku selamat. Setiap kali kecelakaan hampir terjadi padaku, aku selalu melihat siluet bayangan manusia. Aku menyampaikan ini pada banyak orang secara terbuka.
Kakekku mengira jiwa-jiwa para pemimpin agama kami terdahulu menjaga nyawa anak ini. Lalu kakek memberi perhatian penuh padaku dan mengajarkan semua hal tentang agama kami. Aku lalu bergabung dengan Hezbollah dan menjadi tentara selama tiga tahun. Aku juga mempelajari kitab suci agama kami dengan rajinnya.
Kakekku juga berpesan agar aku mengajarkan agama kami pada kaum Kristen yang tersesat. Aku juga diharapkan untuk menjadi pemimpin spiritual keluarga kami di luar Iran.
Aku ditangkap di Malaysia sewaktu membawa 30 passport palsu. Aku lalu dipenjara. Di penjara, aku lalu mulai mengajar tentang agama kami dan memberitahu apa yang agama kami wajib lakukan terhadap Allah. Aku lakukan ini setiap hari, dan tentunya sembahyang lima kali sehari. Muslim Shiah sholat tiga kali sehari, tapi karena aku ingin lebih dekat ke Allah, maka aku lakukan sholat lima waktu. Lalu di malam hari aku juga melakukan sholat tambahan.

Aku terbiasa membaca Kitab suci agama kami dari awal sampai akhir, dan ini kulakukan sekali setiap 10 hari. Dari agama kami, aku pun punya kekuatan ghaib memanggil para jin. Dalam agama kami, aku boleh bicara dengan mereka, bahkan tertulis bahwa Nabi kami juga bicara pada para jin. Aku mampu berhubungan dengan para jin dan mendapat kekuatan dari mereka. Aku bisa mengucapkan doa-doa bagi banyak orang. Jika ada yang disakiti, maka orang ini lalu datang padaku dan memintaku mengguna-guna orang yang menyakitinya. Seketika orang tersebut akan sakit dan mendapat kecelakaan.

Sambil menutup mata, aku bisa memberitahu apa yang dilakukan orang itu di tempat lain. Semua ini membuatku ingin lebih sakti lagi. Karena itu, aku semedi lebih banyak lagi sambil melafalkan Kitab Suci agama kami. Suatu malam, aku sedang semedi sambil melafalkan ayat2 Kitab Suci agama kami. Ada ayat-ayat yang bisa kau ucapkan berulangkali dan ayat-ayat ini tidak bermakna apapun, dan menjadi rahasia Kitab Suci agama kami. Saat itu seekor jin masuk ruangan dan dia jauh lebih berkuasa daripada diriku. Aku sangat takut. Kugunakan semua senjata yang kudapat dari Agama Kami, seperti misalnya: dalam nama Allah kuperintahkan kau pergi, Setan aku usir kamu, dll. Kugunakan semuanya, tapi tidak ada yang mempan. Saat itu aku sangat butuh pertolongan, karena rasanya jin itu mencekikku untuk mengambil nyawaku. Rasanya seperti sekarat hampir mati.

Aku menjerit: ‘Tuhan, tolong aku!!’

Seketika itu juga aku mendengar suara: ‘Mintalah sejelas seperti kau mendengar suaraku, katakan : dalam nama Tuhan Yesus.’

Pada saat itu aku benar-benar tidak berpikir lagi sedetik pun. Rasanya seperti sedang tenggelam, dan seseorang melemparkan tali padamu. Kau tidak akan mempersoalkan apa warna tali dan akan dengan cepat merenggut tali itu. Itulah yang lalu kulalukan.

Kukatakan: ‘Yesus, jika Kau memang benar, tunjukkanlah DiriMu.

Sampai hari ini aku tidak tahu mengapa kukatakan hal itu. Mengapa aku tidak mengatakan: ‘Yesus, tolong aku’ . Aku tidak tahu mengapa, tapi begitulah yang kuucapkan. Sebelum aku selesai mengucapkan kalimat itu, semuanya tiba-tiba kembali normal lagi. Ini bukanlah kejadian di mana aku beralih iman. Ini adalah saat dimulainya kebingunganku.

Mengapa Yesus menolong seorang Muslim ?
Aku telah melakukan semua yang aku mampu lakukan untuk menjadi Muslim sejati. Aku telah berjuang di jalan Allah, dengan berani mati syahid berjalan di daerah beranjau. Pemerintah Iran merekrut Muslim yang mau bergabung dengan Fadayi atau orang yang berkorban nyawa seperti yang dinyatakan didalam Kitab Suci kami. Aku juga ikut melakukan hukum gantung bagi para pidana. Aku telah melakukan segala hal yang kukira harus kulakukan melawan para kafir, Dan juga segala hal yang bisa dan harus kulakukan untuk menyampaikan keterangan tentang Allah kepada siapapun. Tapi aku tahu bahwa ada sesuatu yang salah. Ini bukan karena aku merasa ragu akan Allah atau akan Agama Kami. Aku sangat percaya tapi aku tidak tahu apa makna kejadian itu. Aku sangat bingung dan lalu aku mencoba melupakannya. Tapi pertanyaan mengapa Yesus menolong seorang Muslim tetap muncul dalam benakku. Aku percaya pada Muhammad sebagai nabi terakhir. Jika Agama Kami adalah agama yang sempurna, maka mengapa Yesus menolong aku ?

Aku merasa bingung selama dua minggu
Lalu aku mengambil keputusan untuk berdoa dan puasa dan langsung bertanya pada Tuhan untuk menunjukkan jalan yang benar. Aku ingat ayat-ayat Kitab Suci kami yang menyatakan ada banyak jalan menuju Allah. Tidak peduli dari sisi gunung mana kau mulai mendaki, akhirnya kau tetap akan tiba di puncak gunung. Kupikir mungkin inilah Tuhan yang sebenarnya. Atau mungkin juga Tuhan punya jalan tertentu bagiku dan Dia ingin aku mengikuti jalan itu. Kupikir aku tidak akan pernah tahu jawabannya, maka sebaiknya aku bertanya langsung padaNya. Lalu aku berdoa dan puasa. Dari lubuk hatiku yang terdalam, dengan segala kekuatanku, aku bertanya, ‘Tuhan, apakah yang Kau inginkan dariku ?’

Jalan apakah yang Kau ingin aku ikuti ?
Selama dua minggu, aku duduk di tempat yang sama. Aku berdoa dan berpuasa sebanyak-banyaknya. Aku jatuh tertidur di tempat itu, dan begitu aku bangun maka aku melanjutkan doa dan puasa terus-menerus pada Tuhan. Aku ingin tahu apa yang diinginkan Tuhan dariku. Setelah dua minggu berlalu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban. Aku sangat kesal.

Aku bertanya, ‘Apaan sih semuanya ini ? Omong kosong belaka ! Aku tidak akan pernah tahu apa yang Kau inginkan dariku. Aku bahkan tidak tahu apakah Tuhan itu benar-benar ada. Aku telah membuang hidup dan waktuku sia-sia untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah, dan sekarang Dia membuat aku kebingungan.’

Jika Allah itu memang Maha Besar dan tahu hati orang, maka Dia tentunya tahu bahwa aku mencintai-Nya. Tidak ada masalah jika aku memanggilNya dengan nama apapun, sebab Dia tahu dalam hatiku aku mencintainya. Dan jika ini jadi masalah, maka aku bertanya padaNya selama dua minggu melalui doa dan puasa, tapi tidak ada jawaban apapun. Masa bodohlah ! Aku akan berbuat sekehendak hatiku saja. Aku akan jalani jalanku sendiri. Aku akan lakukan hal yang menyenangkan diriku. Di saat itu juga aku merasakan kekuasaan Tuhan menimpaku.

Dalam Agama Kami, dosa terbesar yang tak terampunkan adalah meragukan Allah, ajaranNya, NabiNya, dan aku telah melakukan hal ini. Dalam Agama Kami, kau diajari bahwa Allah tidak pernah mengunjungi manusia. Aku tahu bahwa meskipun dalam Agama Kami, aku telah melakukan dosa tak terampunkan, Tuhan sekarang berada di kamarku. Aku berhadapan langsung dengan kesucianNya. Semua ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Kesucian Tuhan menyebabkan aku merasakan besarnya dosaku.

Aku tahu, karena Tuhan Maha Adil, maka Dia harus membunuhku dan melenyapkan aku dari muka bumi karena aku sangat penuh dosa. Aku menangis karena aku benar-benar tidak mau mati. Tapi aku tahu aku tidak berdaya. Dia begitu suci, sedangkan aku begitu keji. Karena itu aku lari ke ujung ruangan, aku angkat tanganku menutupi kepalaku dan aku menangis, ‘Tuhan, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku, ampuni aku..’

Saat aku menangis, aku merasakan sentuhan pada pundakku dan suara, ‘Aku mengampunimu.’ Di saat kalimat itu diucapkan, aku merasakan secara jasmaniah merasakan pengampunan. Aku tidak mengerti.

Kita sering berkata, ‘ ..... , dalam nama Tuhan yang Maha Pengampun dan Penyayang’ tapi kita tidak pernah tahu apakah diri kita benar-benar diampuni sampai di hari Kiamat.

Inilah sebabnya tiada satu pun ayat Kitab Suci kami yang menyatakan Nabi Kami ada di surga. Sama seperti orang lain, dia pun harus menunggu sampai hari Kiamat. Di saat itu, semua orang akan dihakimi. Jadi, siapakah Tuhan ini yang mengatakan, ‘Aku mengampunimu’? Aku benar-benar merasa diampuni saat ini.

Aku bertanya padaNya, ‘Siapakah kamu?’

Dia berkata, ‘Aku adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup.

Di saat aku mendengar itu, aku tahu kalimat ini sungguh penting, tapi aku tidak tahu sama sekali apa artinya itu. Aku tetap tidak tahu siapakah Tuhan ini.

Maka aku bertanya padaNya, ‘Siapakah namaMu?’

Dia menjawab, ‘Yesus Kristus, Tuhan yang Hidup.’

Di saat Dia mengucapkan kata-kata itu, rasanya setiap tulang dalam tubuhku diambil ke luar. Aku tersungkur ke lantai. Aku mulai menangis tersedu-sedu di hadapan Tuhan.

Delapan belas tahun telah berlalu, tapi aku tidak pernah lupa KasihNya, PengampunanNya. Aku tidak pernah lupa apa yang terjadi pada diriku hari itu. Aku diampuni. Aku merasakannya. Aku menangis karena bertahun-tahun aku berusaha menyenangkan Tuhan, tapi itu semua sia-sia. Aku berdoa pada Tuhan, tapi aku tidak mendapatkan apa-apa. Aku merasa sangat tertipu karena mereka mengatakan inilah Tuhan, mereka katakan padaku untuk bunuh orang di jalan Allah. Tapi kemudian Tuhan mengatakan, ‘Kasihilah orang di jalanKu, maafkanlah orang di jalanKu.’

Aku sungguh yakin, ya inilah Tuhan. Tuhan mengajarkan kasih, pengampunan. Aku menangis selama dua jam. Aku bersujud di hadapan kakinya. Dia lalu berkata, ‘Tengok ke atas.’ Aku lalu mengengok ke atas dan menyaksikan penglihatan bagaikan di layar TV dan di situ tampak orang-orang dari berbagai usia dan negara. Pada setiap orang yang kulihat, aku bisa mengetahui setiap dosa yang mereka lakukan. Semua itu sungguh luar biasa bagiku.

Kukatakan pada Tuhan, ‘Tuhan, aku hidup diantara orang-orang ini. Semua orang ini adalah orang-orang berdosa.’

Tuhan berkata, ‘Bagaimanakah mudahnya bagiKu untuk mengampunimu ?’

Kujawab, ‘Sangat mudah. Dalam bahasa Parsi, kami mengatakan ’semudah minum air’.’

Setelah mengucapkan itu, aku berkata, ‘Tidak, tidak. Bahkan lebih mudah daripada minum air.’

Dia berkata, ‘Semudah aku mengampunimu, aku pun dapat mengampuni mereka. Siapakah yang akan memberitahu mereka ?’

Aku berkata, ‘Kirim aku, Tuhan.’

Dia menjawab, ‘Pergilah.’

Begitulah kisahnya bagaimana aku menjadi orang Kristen. Lalu aku berdoa, Tuhan, mohon kirim aku Alkitab… Injil. Seseorang datang dari ruangan lain dan menyerahkan buku padaku dan berkata, ‘Inilah yang kau minta.’

Aku menguasai bahasa Urdu dan Hindi, sehingga aku tahu buku itu adalah Alkitab. Aku berkata pada Tuhan, ‘Ya Tuhan, aku berdoa malam lalu, dan sekarang pagi ini kau beri yang kuminta. Kau sungguh hebat. Benar-benar Tuhan yang Maha Kuasa. Kau memberikan apa yang kubutuhkan dengan cepatnya.’
Dialah Firman Tuhan yang Hidup’.

Aku membagi kesaksianku agar orang-orang mendengar tentang Tuhan yang Maha Kuasa ini. Aku tidak berharap siapapun jadi Kristen hanya karena kesaksianku. Kesaksianku ini hanya berguna bagi diriku saja. Aku ingin orang-orang mengerti: Ini adalah kisah tentang Tuhan yang Maha Kuasa, yang Maha Mampu, yang menyelidiki setiap hati yang rindu untuk mencari .

Inilah Tuhan yang mengasihi seluruh umat manusia dengan segala kekuatan dan kekuasaanNya. Jika ada yang mendengar kesaksianku saat ini, aku ingin mereka berkata, ‘Baiklah, Tuhan Surgawi, pencipta segalanya, jika kesaksian ini benar, aku juga ingin mendapatkannya.’ Aku jamin bahwa Tuhan yang Maha Kuasa yang datang, menyentuh, dan mengubah hidupku, yang mengampuni dosaku sepenuhnya, yang menjamin aku akan tinggal bersamaNya di surga, Dia pun bisa memberimu jaminan yang sama, pengampunan yang sama, kasih yang sama.

Itulah Yesus Kristus. Dipermuliakanlah Dia. Sekarang dan selama-lamanya. Amin.


Lihat video kesaksiannya di sini (bagian ke 1)
 
 
Lihat video kesaksiannya di sini (bagian ke 2)


Yohanes 14 : 6 - Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Wahyu 21 : 6 - Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.


Sumber : http://www.facebook.com/pentas.kesaksian